SARANAWARTA.COM, Magetan – Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magetan, kembali mengeber operasi penertiban toko dan warung Klontong penjual rokok ilegal di tiga titik wilayah Kecamatan Sidorejo, Maospati dan Magetan, Rabu (17/07/2024).
Bersama tim gabungan bea cukai Madiun dan Polres Magetan, Satpol PP berupaya menekan peredaran rokok ilegal yang masuk di wilayah Magetan.
“Kegiatan hari ini, tim gabungan melanjutkan operasi penertiban barang kena cukai rokok ilegal, menyisir tiga titik wilayah kecamatan Maospati, Magetan dan Sidorejo,” terang Gunendar, Kabid Gakda Satpol Magetan.
Berharap tim dapat bekerja maksimal dan bisa menyisir toko-toko atau bahkan jasa pengiriman, untuk diupayakan dalam pemberantasan rokok ilegal yang beredar di seluruh wilayah Magetan.
Menurut Gunendar, “Sementara informasi yang dikumpulkan dari masing-masing tim lokasi yang masih rawan yakni di kecamatan Magetan dan Maospati,” Rabu (7/07/2024).
“Sedangkan di wilayah Sidorejo masih dalam keadaan aman. Mudah-mudahan kegiatan hari ini memberikan yang terbaik untuk Magetan,” jelasnya.
Dalam operasi tersebut, utamanya di wilayah Kecamatan Magetan tim gabungan Satpol PP Magetan mengoptimalkan khususnya di tempat-tempat jasa pengiriman barang kena cukai yang merugikan negara tersebut.
Target operasi yang dilakukan menyasar warung dan toko termasuk mendatangi pasar-pasar.
Sasaran utama dengan mendatangi beberapa toko yang jauh dari jalan raya, karena berdasarkan pengumpulan informasi yang dilakukan tim lebih berpotensi adalah toko yang berada jauh dari jalan raya.
“Hasil pengumpulan informasi dari petugas, yang menjadi titik rawan di kabupaten Magetan khususnya di tiga kecamatan yakni di kecamatan Maospati,” imbuhnya.
Operasi yang dilakukan bersama bea cukai Madiun sejak kemarin merupakan kegiatan operasi ke 5 di tahun 2024 ini, petugas mendapati 14 bungkus rokok ilegal dengan kategori tanpa pita cukai.
Operasi penertiban hari ini terbagi menjadi tiga tim dengan menyisir beberapa wilayah Kecamatan Maospati, Magetan dan Sidorejo.
“Masing-masing tim kurang lebih ada dua belas orang, dengan target diwilayah perkotaan tempat jasa pengiriman sedang untuk wilayah pedesaan menyasar di perbatasan desa,” pungkasnya. (yul/red)